Bab 1
Permainan Bola Besar
A.
Sepak Bola
a. Pengertian Sepak Bola
Sepak bola
adlah permainan beregu, yaitu tiap regu terdiri dari sebelas orang pemain salah
satunya adalah penjaga gawang, pemain seluruhnya menggunakan kaki kecuali
penjaga gawang yang boleh menggunakan tangan di daerah hukumannya. Permainan
sepak bola melibatkan banyak unsur seperti teknik, fisik, mental, dan taktik.
Ketentuan
ukuran lapangan sepak bola biasanya memiliki panjang 90 – 120 meter, dengan lebar
45 – 90 meter, sedangkan dalampertandingan internasional panjangnya 100 – 110
meter, dengan lebar 64 – 75 meter.
b. Gerakan menendang bola
Hal yang
harus diperhatikan dalam teknik menendang bola adalah posisi kaki tumpu dan
kaki ayun ( steady leg position), bagian bola, perkenaan kaki
dengan bola (impact), dan akhir gerakan (follow-through).
Tujuan
menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), menembak ke gawang (shoot
at the goal) dan untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping).
Menendang
bola dibedakan menjadi
1. Menendang
bola dengan kaki bagian dalam (instep), teknik ini digunakan untuk
mengumpan jarak pendek (short passing)
2. Menendang denan
kaki bagian luar (outside), teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak
pendek (short passing)
3. Menendang dengan
punggung kaki (instep), teknik ini digunakan untuk menembak ke gawang (shoting
at the goal)
4. Menendang dengan
punggung kaki bagian dalam (inside of the instep), teknik ini digunakan
untuk mengumpan jarak jauh (long passing)
c. Gerakan menggiring bola
Menggiring
bola adalah menendang bola secara terputus-putus dan bagian kaki yang digunakan
sama. Tujuan menggiring bola adalah untuk mendekatkan jarak ke sasaran,
melewati lawan, dan untuk menghambat permainan. Beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah;
1) Bola harus dekat
dengan kaki sehingga mudah untuk dikontrol
2) Posisi bola tepat di
kaki sehingga mudah untuk dilindungi dari lawan
3) Pandangan mata tidak
hanya tertuju pada bola, melainkan juga pada pergerakan lawan
4) Menggiring bola
biasanya dengan menggunakan kaki kanan dan kiri
d. Menyundul bola
Menyundul
bola pada hakikatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuannya adalah untuk
mengumpan, mencetak gol, dan untuk mematahkan serangan lawan/membuang bola.
Menurut Sucipto, dkk (2000: 33-34), gerakan menyundul bola adalah sbb:
1) Menyunduk bola
sambil berdiri, umumnya dilakukan jika datangnya bola maksimal setinggi kepala.
2) Menyundul bola sambil
meloncat/melompat; umunya dilakukan jika datangnya bola di luar jankauan, baik
secara vertikal ataupun horizontal.
e. Lemparan ke dalam (Throw-in)
Lemparan ke
dalam adalah satu-satunya teknik dalam permainan sepak bola yang dimainkan
dengan lengan dari luar lapangan permainan. Tujuan dari throw-in ini adalah
untuk menghidupkan atau memulai permainan. Lemparan ke dalam dapat dilakukan
dengan atau tanpa awalan, baik dengan posisi kaki sejajar maupun salah satu
kaki didepan.
1) Lemparan ke
dalam dengan awalan dapat dilakukan ketika sasaran jaraknya dekat
2) Lemparan ke dalam
dengan awalan dapat dilakukan ketika sasaran jauh
B. Bola
Voli
Permainan
bola voli merupakan salah satu permainan beregu dan dipisahkan oleh net yang
dimainkan oleh dua regu dengan jumlah regu masing-masing 6 orang. Bentuk
lapangan bola voli adalah persegi panjang dan antara kedua regu dipisahkan oleh
net ditengahnya. Permainan bola voli dapat dilakukan di ruangan terbuka (outdoor)
atau ruangan tertutup (indoor). Teknik dasar yang harus dikuasai dalam
permainan bola voli adalah servis, passsing atas, passing bawah, smashatau
spike, dan block
1. Servis
Servis
menurut PBVSI adalah pukulan bola yang dilakukan di daerah sebelah kanan
belakang dari garis belakang lapangan permainan (daerah servis) melampaui net
ke daerah lawan. Pukulan servis dapat dilakukan dalam beberapa cara, antara
lain :
· Servis
bawah, merupakan
servis yan dilakukan dengan memukul bola dari bawah. Biasanya pemain pemula
yang menggunakan servis ini.
· Servis
atas, merupakan
pukulan permulaan dengan cara memukul bola dari atas kepala (bola dilambungkan
terlebih dahulu).
· Servis
samping, merupakan
langkah memukul bola di daerah servis dengan sikap berdiri menyamping dan berat
badan condong ke kanan.
· Servis
lompat, merupakan cara melakukan servis atau pukulan dengan melompat setelah
bola dilambungkan. Pada saat bola dilambungkan diikuti dengan lompatan dalam
posisi siap memukul.
2. Passing
Passing
menurut PBVSI adalah usaha atau upaya perseorangan pemain dengan cara
menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuan adalah untuk memberikan bola
kepada teman untuk dimainkan di lapangan sendiri. Passing dikelompokkan menjadi
2, yaitu :
· Passing
Bawah, umumnya digunakan oleh pemain apabila bola yang datang rendah, dan
dilakukan dengan kedua tangan yang dikaitkan
· Passing
Atas, adalah pergerakan mengumpan dengan menggunakan jari-jari kedua tangan.
Passing ini digunakan apabila bola datangnya di atas atau melambung
3. Smash
Smash
menurut PBVSI adalah bentuk serangan yang paling banyak dipergunakan untuk
memperoleh nilai oleh suatu tim. Langkah dasar yang perlu dipelajari dalam
melakukan smash ini adalah awalan, lompatan, ayunan pukulan bola di udara, dan
posisi mendarat.
4. Posisi Pemain
Posisi dalam
permainan bola voli adalah tiga deret ada di depan dan di belakang. Pemain
nomor satu dinamakan server, pemain nomor dua dinamakan spiker,
pemain nomor tiga dinamakan set upperatau tosser,
pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam
dinamakan libero.
a. Server,
adalah pemain yang memulai permainan bola voli dengan memukulkan bola ke pihak
lawan.
b. Spiker,
adalah pemain yang bertugas memukul bola jauh agar jatuh ke daerah lawan.
c. Libero,
adalah pemain bertahan yan memiliki kebebasan keluar masuk tetapi tidak boleh
melakukan smash (biasanya seragamnya berbeda dengan rekan satu tim)
d. Tosser,
adalah pemain yang bertugas mengumpankan bola ke rekan-rekan satu timnya.
e. Blocker,
adalah pemain yang bertugas menahan seranganattacker dari tim tapi
juga bertugas sebagai spiker.
5. Block
Block PBVSI
adalah usaha untuk menggagalkan serangan lawan dengan cara membendung rintangan
yang paling efektif. Teknik ini merupakan salah satu teknik yang harus dimiliki
oleh setiap pemain sehingga masing-masing pemain dapat membantu mempertahankan
daerahnya.
C. Bola Basket
Permainan
bola basket merupakan permainan yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
terdiri dari 5 orang pemain, untuk memperoleh poin sebanyak-banyaknya dengan
memasukkan bola ke dalam keranjang lawan.
Teknik dasar basket
a) Mengoper (Passing) dan Menangkap (Cathing)
Gerakan
mengoper selalu berkaitan dengan menangkap atau menerima bola. Tujuan dari
Passing adalah untuk mempertahankan bola agar tidak direbut oleh lawan.
Beberapa jenis mengoper, yaitu :
· Chest
Pass, merupakan operan dari dada yang dipakai apabila tidak ada pemain
bertahan di antara pengoper dan teman setim.
· Overhead
Pass, merupakan operan dari atas kepala, untuk melakukan counter
attack dengan melemparkan bola jauh ke daerah pertahanan lawa.
· Baseball
Pass, merupakan operan dilakukan dengan tenaga yang
cukup kuat dengan satu tangan, mirip dengan baseball.
· Bounce
Pass, merupakan passing dengan memantulkan bola ke bawah kemudian diterima
oleh teman satu tim, untuk menghindar dari lawan
· Hook
Pass, operan ini dilakukan dengan satu tangan, mirip dengan hook atau
memancing.
· Under
Pass, merupakan teknik yang dilakukan dari bawah dengan bola diarahkan
secara lurus ke teman setim.
· Catching
ball, merupakan teknik menangkap bola yang dapat dilakukan dengan satu
tangan ataupun dua. Tangkapan menggunkan dua tangan dilakukan dengan : berdiri
menghadap sasaran, kedua kaki dibuka selebar bahu dan lutut ditekuk, badan
sedikit condong ke depan, kedua tangan siap di depan dada, tangan diluruskan ke
dapan menjangkau bola dengan telapak terbuka, ibu jari berdekatan. Setelah bola
tertangkap, segera ditarik kebelakang mendekati dada.
b) Menggiring Bola (Dribbling)
Tujuan
teknik Dribbling pada permainan bola basket biasanya untuk mempertahankan bola
dan menyerang lawan. Pada permainan bola basket dribble dilakukan dengan
memantul-mantulkan bola dengan telapak tangan. Teknik Dribbling dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu:
· Dribble
tinggi, dilakukan dengan cepat untuk memasuki pertahanan lawan dengan cara
jalan cepat atau berlari. Biasanya dilakukan oleh pemain ketika lawan cukup
jauh.
· Dribble
rendah, digunakan untuk mempertahankan bola dari lawan. Dilakukan apabila
sedang berhadapan langsung dengan lawan dan ingin membuat terobasan yang
memanfaat celah yang dibuat oleh lawan.
c) Lay up
Merupakan
teknik dasar yang digunakan untuk mencetak angka. Rangkaiannya meliputi gerakan
memegang bola, berlari/melangkah kedepan, melompat, dan melepas tembakan kerah
tim lawan untuk mencetak angka.
d) Menembak bola (Shootting)
Beberapa
teknik menambah diantaranya adalah sebagai berikut.
· Set
shoot, merupakan tembakan yang dilakukan dengan cara melompat terlebih dahulu.
Umunya dilakukan saat lemparan bebas atau saat menembak tanpa rintangan (free
throw).
· Lay
up shoot, dilakukan pada saat akhir dribble. Pada jarak beberpa
meter, pemain yang menggiring bola mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika
melompat ke arah ring.
· Jump
shoot, sering dilakukan ketika pemain menyerang dan tidak dapat mendekati ring.
Tembakan ini sulit dihalangi karena pada titik tertinggi lompatan vertikal
penembak.
Bab 2
Permainan bola kecil
A. Permainan kasti
(Rounders)
Permainan
kasti adlah salah satu permainan yang menyenangkan. Teknik-teknik kasti
meluputi teknik melempar, memukul dan menangkap bola.
Pemain
dibagi menjadi dua regu, salah satu regu mendapat giliran jaga dan satunya
mendapat giliran untuk memukul. Disediakan beberapa pos dimana pemain serang
tidak boleh di lempar dengan bola.
Ketika bola
terpukul pemain serang berlati ke pos berikut atau pulang ke rumah yang
dibatasi sebuah garis. Jika pemain terkena lemparan bola mmaka dia mati dan
terjadi pergantian regu. Pemain yang berhasil pulang mendapat 1 angka.
Permainan ini menggunakan gerak dasar berlari, memukul bola dengan sebuah
tongkat, menangkap dan melempar dan terdiri atas 2 base dengan jarak minimal 20
meter.
Teknik dasar
1. Melambungkan bola
Terdiri dari
· Melambungkan
bola keatas
· Melambungkan
bola kedepan
· Melempar
bola dari atas kepala
2. Menangkap bola
Terdiri dari
· Menangkap
bola melambung
· Menangkap
bola mendatar
· Menangkap
bola menyusur tanah
3. Memukul bola
Terdiri dari
· Pukulan
melambung
· Pukulan
mendatar
· Pukulan
merendah
4. Berlari
Teknik
berlari merupakan teknik yang dapat dilakukan oleh setiap pemain. Teknik
berlari yang digunakan saat bermain kasti adalah lurus dan berlari zig zag.
B. Permainan bulu tangkis
Bulu tangkis
merupakan salah satu olah raga yang masuk dalam kelompok. Di lapangan dibatasi
oleh garis-garis dengan ukuran tertentu dan dibagi menjadi dua yang luasnya
sama dan dipisahkan oleh net.
Teknik dasar
permainan bulu tangkis meliputi :
1. Memegang raket (Grip)
Memegang
raket pada permainan bulu tangkis terdiri dari forehandyang dilakukan dengan
cara ibu jari dan jari telunjuk menempel pada bagian permukaan pegangan atau
sejajar dengan dinding raket. Pada saat melakukan forehand kita
dapat melakukan backhanddengan memutar raket seperempat ke arah
kiri. Selain itu terdapat cara memegang raket jabat tangan /shakehand grip dan
gebuk kasur/ American grip.
2. Pukulan (stroke)
Teknik
memukul terdiri dari smash, lob, clear, net shot, drop shot, dan lainnya.
a. Service
Service
merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Dalam permainan bulu
tangkis terdapat tuga jenis servis yaitu servis pendek, servis tinggi, servis
dan flick atau servis setengah tinggi.
1) Servis forehand
Terdiri
dari ;
· Servis
forehand pendek, digunakan untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan
penyerangan. Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek.
· Servis
forehand tinggi, digunakan dalam permainan tunggal. Kok harus dipukul dengan
menggunakan tenaga penuh agar melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di belakang
garis lapangan lawan.
2) Servis backhand
Servis ini
umunya arah jatuhnya kok sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan dan
dapat melayan relatif dekat di atas net. Biasanya digunakan dalam permainan
ganda.
b. Pukulan forehand
Merupakan
pukulan yang sering digunakan. Dasar pukulan ini adalah ayunan raket dari
belakang badan kearah depan.
c. Pukulan
backhand
Posisi jari
saat melakukan backhand adalah telunjuk, tengah, manis, kelingking sejajar
dengan pegangan raket sementara ibu jari pada batang raket yang lebih lebar.
d. Pukulan lob
Merupakan
pukulan yang bertujuan untuk melambungkan kok setinggi mungkin yang mengarah ke
belakang daerah lawan.
e. Pukulan drop
shot
Pukulan drop
shot mirip dengan pukulan smash, tetapi pukulan dropshot yang dilakukan dengan
pelan atau sentuhan halus. Drop shot tepat bila kok jatuh dekat dengan net di
daerah lawan.
f. Netting
Netting
merupakan pukulan yang dilakukan dekat dengan net dengan sedikit kekuatan.
Tujuannya agar kok jatuh sedekat mungkin dekat net di daerah lawan.
3. Gerakan kaki (Foot work)
Teknik
langkah kaki pada dasarnya adalah awal untuk dapat memukul kok dengan tepat.
Permainan bulu tangkis membutuhkan langkah kaki yang dinamis. Dengan penguasaab
lapangan dan kecepatan gerak yang baik maka atlet akan mendapatkan posisi yang
tepat. Kecepatan gerak diperoleh dari footwork yang teratur.
4. Sikap Berdiri (Stance)
Sikap
berdiri terdiri dari 3, yaitu:
· Sikap
berdiri pada saat melakukan servis
· Sikap
berdiri pada saat menerima servis
· Sikap
berdiri pada saat rally point
C. Tenis
Meja
Permainan
tenis meja merupakan salah satu cabang permainan yang menggunakan bola kecil.
Pada tahun 1930 masyarakat Indonesia mengenal permainan tenis meja yang dibawa
oleh Belanda dan berkembang sampai saat ini.
1. Perlengkapan Permainan Tenis Meja
Beberapa
perlengkapan yang digunakan dalam permaian tenis meja adalah:
a) Meja tenis
Lapangan
tenis meja dipisahkan menjadi dua bagian yang dibagi oleh jaring dengan tinggi
15,25cm dan panjang 183cm. Tinggi meja ialah 76m, panjang 274cm dan lebar 152cm.
Pada batas-batas tertentu ditandai warna putih yang merupakan area bermain
tenis meja.
b) Bet
Bet berguna
untuk memukul bola. Pada awal perkembangannya, alat bantu yang digunakan adalah
spon atau busa dan mengalami perubahan pada tahun 1930-an sampai saat ini. Bet
terbuat dari bahan yang lunak seperti karet. Hal ini dikarenakan penggunakan
karet lebih efektif dan efisien, dan memberikan kemudahan pemaian dalam
melakukan pukulan yang berdampak pada kecepatan bola yang maksimal.
c) Bola
Pada awal
perkembangan jaman, bola tenis meja biasanya terbuat dari bahan celluloid.
Saat ini bola terbuat dari serpihan plastik. Akan tetapi, kekurangan dari bola
berbahan serpihan plastik adalah sulit mengendalikan bola. Karena pantulannya
daya pantul yang tidak dapat diandalkan. Jika menggunakan celluloid,
pemain tidak perlu bingung bagaimana cara menjatuhkan lawan, melainkan harus
memikirkan cara untuk tidak mengikuti permainan lawan. Diameter bola adalah 40 mm
dengan 2,7 gramn dengan warna yang disarankan adalah putih dan orange. Bola
yang baik apabil jatuh dari ketingian 16 cm akan menghasilkan pantulan setinggi
24-26 cm pada pantulan pertama. Biasanya pada bola terdapat bintang yang
menunjukkan kualitas produk.
2. Teknik dasar
permainan tenis meja
a) Memegang bet
Dalam
permainan tenis meja terdapat beberapa tenik memegang bet, yaitu pen holder
grip (Pegangan tangkai pena) yang memiliki kelebihan baik untuk melakukan
pukulan forehand karena pemain yang menggunakan teknik ini
biasanya memiliki pergelangan kaki yang cepat tetapi sulit untuk melakukan
pukulanbackhand, dan cara memegang shakehand grip (Pegangan jabat
tangan) yang memiliki kelebihan karena pemain dapat menggunakan kedua belah
sisi bet sehingga mudah untuk melakukan pukulan forehand atau backhand.
b) Pukulan
Teknik
pukulan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa teknik, diantaranya :
1. Drive,
merupakan pukulan yang dilakukan dengan cara bola dipukul dari bawah serong ke
atas.
2. Push, merupakan
teknik yang dilakukan dengan cara bola didorong dengan bet dan posisi bet
terbuka.
3. Chop, merupakan
pukulan yang dilakukan seperti menebang pohon dengan tangan yang memegang bet
berada di atas bola yang dipukul.
4. Block, teknik
yang dilakukan dengan cara bola ditutup dengan bet dan biasanya digunakan
apabila lawan menggunakan pukulan spin.
5. Servis,
dilakukan untuk memulai pertandingan. Beberapa teknik servis dalam permainan
tenis meja misalnya servis forehand topspin, backhand topspin, forehand
backspin, dan backhand topspin.
Bab 3
Atletik
Olahraga
atletik ini merupakan induk dari semua olahraga ini mendasari teknik olahraga
lainnya, seperti berjalan, berlari, melompat, dan melempar.
A.
Jalan Cepat
1. Teknik
Dasar Jalan Cepat
a. Start, Start yang digunakan
adalah start berdiri, karena dalam jalan cepat tidak mempunyai pengaruh yang
berarti, maka tidak perlu teknik khusus yang perlu dipelajari atau dilatih.
Biasanya ditandai dengan aba-aba “berdedia” dan “ya” dengan bunyi tembakan.
b. Langkak, Langkah dimulai dengan
gerakan mengangkat paha kaki (kanan) di ayun ke depan lutut, kemudian
menapak pada tumit terlebih dahulu, bersamaan dengan mengangkat tumit.
Selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah, ganti dengan kaki ayun. Begitu
seterusnya.
c. Condong, Mulai dari kepala,
punggung/dada, pinggang sampai tungkai bawah sedikit condong ke depan
d. Ayunan Lengan, Siku ditekuk kurang
lebih 90o. Ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan
mengangkat paha dan kaki kanan.
e. Finish, Biasanya jalan terus
sampai melewati garis finish, baru dikendorkan kecepatannya setelah melewati
3-5 meter
2. Manfaat Jalan
Cepat
Selain
sebagai perlombaan, jalan cepat juga dapat dimanfaatkan untuk kesehatan badan.
Olahraga jalan cepat membuat otot dan rangka tubuh bergerak, denyut jantung
meningkat sehingga darah beserta oksigen dan nutrisi bisa disalurkan dengan
baik ke seluruh tubuh.
B. Lari Jarak Pendek
Pada lari
jarak pendek, pelari (sprinter) harus menempuh jarak yang telah ditentukan
dalam perlombaan. Biasanya pada lari jarak pendek meliputi jarak 100 m, 200 m,
dan 400 m. Teknik lari jarak pendek dibagi menjadi 3, yaitu start jongkok,
gerakan lari, dan teknik memasuki garis finish.
1. Teknik
Dasar Lari Jarak Pendek
a. Teknik start (awalan)
Pada saat
awalan biasanya ditandai dengan tiga kali aba-aba yaitu “bersedia”, “siap”,
“ya”
b. Teknik badan saat lari
· Kaki
menolak sekuatnya sampai mengejang lurus, lutut diangkat tinggi setinggi
panggul, tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar
· Usahakan
agar badan tetap rileks, badan condong ke depan membentuk sudut 25-20o terhadap
lutut.
· Lengan
di samping tubuh secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90o. Tangan
menggengam kendor, erakan atau ayunan lengan ke muka dan ke belakang harus
wajar, gerakan lengan makin cepat berimbang dengan gerak kaki yang makin cepat
pula.
c. Teknik badan ketika memasuki garis finish
· Jangan
mengurangi kecepatan.
· Masuk
garis finish dengan togok terlebih dahulu
· Setelah
melewati garis finish kira-kira 5 meter, lalu berusaha menghentikan langkah.
2. Larangan jarak pendek
Larangan
pada pelari jarak pendek diantaranya :
a. Meloncat pada
saat memasuki garis finish
b. Menarik/menggapai
pita finish
c. Berhenti
mendadak atau mengurangi kecepatan di garis finish.
C. Lompat Tinggi
Pada
dasarnya, lompat tinggi memiliki beberapa tahapan. Di antaranya adalah awalan
yang berlari menuju mistar, tolakan yaitu bertumpu pada kaki untuk melambungkan
badan melewati mistar, melayang dengan posisi badan saat ada di atas mistar,
dan mendarat yaitu posisi badan jatuh di atas matras.
1. Teknik dasar lompat tinggi
a. Awalan
Awalan
terdiri atas 7 – 9 atau 11 langkah cepat. Gerakan awal dilakukan melalui garis
yang melengkung pada dua hingga tiga langkah terakhir. Kaki diarahkan sejajar
dengan mistar. Lengan dipersiapkan untuk gerakan kombinasi. Badan sedikit
condong ke belakang. Awalan lari pada gaya flop lebih cepat dari pada gaya
straddle.
b. Tolakan
Kaki tolakan
diawali dari tumit, dan menekuk tungkai tolak. Kaki menolak dalam posisi
sejajar dengan mistar.
c. Saat melayang
Saat
melayang, posisi badan membelakangi mistar dan kedua tungkai yang menggantung
sedikit ditarik. Kedua lengan di samping badan dan pinggul diangkat sehingga
menghasilkan lengkungan badan. Badan siap diturunkan dan kaki diangkat dan
ditarik agar tidak mengenai mistar. Setelah itu, diluruskan ke atas.
d. Pendaratan
Mendarat
dilakukan dengan punggung, kemudian dilanjutkan dengan gerak tungkai.
2. Gaya dalam Lompat Tinggi
Beberapa
gaya dalam lompat tinggi antara lain :
· Gaya
gunting (scissors), dilakukan oleh seseorang pelompat menuju ke palang
secara bersudut dan melonjak dengan kaki yang berada di luar dari palang.
· Gaya
timur, dilakukan dengan menuju ke palang secara lurus dan hadapan 90 derajat.
Saat melompat kaki bebas diayunkan secara tegak ke depan badannya dan pelompat
melewati palang secara miring.
· Gaya
guling barat (western roll), dilakukan dengan menuju ke palang secara
bersudut 90 derajat, kemudian pelompat melonjak dengan kaki yang lebih dekat
dengan palang. Kaki lonjakan berada dalam keadaan bengkok waktu pelompat
berguling pararel dengan palang untuk melakukan pelepasan.
· Gaya
pelana, dilakukan dengan menuju palang secara bersudut. Ketika melepasi palang,
pelompat memandang ke bawah dan keadaan badannya seolah-olah tiarap di atas
palang.
· Gaya
fosbury flop, merupakan gaya yang populer saat ini, dilakukan dengan menuju ke
palang dan membelakangi mistar.
D. Lempar Cakram
Olahraga
lempar cakram adalah salah satu nomor perlombaan lempar yang utama dalam
atletik. Namun dalam perlombaan atletik indoor, nomor lempar cakram tidak
diperlombakan. Dalam perlombaan lempar cakram, atlet berlomba melemparkan
cakram sejauh mungkin dengan mengikuti peraturan yang berlaku.
1. Teknik-teknik
yang Digunakan Dalam Lempar Cakram
a. Cara Memegang Cakram
Cakram
diletakan pada telapak tangan kiri (bagi pelempar kanan) sedangkan telapak
tangan kanan diletakkan di atas tengah cakram, keempat jari agak jarang
(terbuka) menutupi pinggiran cakram (ruas jari yang terakhir menutupi cakram)
sedangkan ibu jari bebas.
b. Gaya Dalam Lempar Cakram
1) Gaya Samping
Sikap
permulaan beridiri miring atau menyamping kearah sasaran, sesaat akan memulai
berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu perputaran pada kaki kiri
selama berputar lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan
merendah lengan kanan di belakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram
terlepas dari tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak di bekas telapak
kaki kiri yang saat itu telah berayun kebelakang.
2) Gaya Belakang
Sikap
pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar lengan diayun
jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat mulai berputar ujung
telapak kaki kiri sebagai sumbunya dan tolakan kaki kiri itu pula badan
meluncur ke arah lemparan, kaki kanan secepatnya diayun memutar ke kiri untuk
berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan cepat pula diayunkan ke
kiri untuk berpijak dan tejadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari
tangan kanan segera diayun ke depan dan kaki kiri diayun ke belakang.
c. Cara Melakukan Awalan Lemparan
Awal lempar
dimulai dengan berdiri dibelakang lingkaran dengan posisi punggung menghadap ke
arah sektor lapangan. Pelempar harus membuat beberapa kali ayunan cakram dengan
lengan lempar untuk membuat pertimbangan dan mengatur keseimbangan. Badan dan
lengan yang berlawanan dengan lengan lempar bergerak mengikuti gerak arah
lempar.
Selanjutnya,
posisi badan masing berputar dan sedikit dicondongkan kebelakang. Kedua tungkai
masih ditekuk dengan baik, tetapi ketika kaki kiri membuat kontak dengan
langtai tungkai kaki kiri hampir diluruskan penuh. Sementara lutut kaki dan
pinggul meneruskan gerakan berputar ke arah lemparan denan tepat, tariklah
bagian atas badan mengikuti perputaran. Kemudian buka lengan kiri ke samping
dan lengan kanan mulai mengayun berputar dengan gerakan cepat di dalam sebuah
busur yang lebar dan bergerak sedikit keatas.
2. Sarana dan
prasarana yang digunakan dalam lempar cakram
a. Alat
Bahan cakram
terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal. Bingkai berbentuk
lingkaran penug dengan beban yang berada tepat ditengah-tengah cakram yang
dapat dilepaspindahkan.
b. Ukuran cakram
1) Berat cakram
senior putra 2 kg dengan diameter 219-221 mm dan tebal 44 – 46 mm
2) Berat cakram senior
putri 1 kg dengan diameter 180-182 mm dan tebal 37– 39 mm
3) Berat cakram senior
putra 1,25 kg dengan diameter 180-182 mm dan tebal 37 – 39 mm
4) Berat cakram senior
putra 0,75 kg dengan diameter 145-170 mm dan tebal 25 – 35 mm
c. Lapangan Lempar Cakram
1) Diameter
lingkaran untuk melempar adalah 2,50 meter
2) Permukaan lantai
tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal, dll.
3) Lingkaran lemparan
dikelilingi dengan sangkar (pagar kawat) untuk menjamin keselamatan petugas, peserta
dan penonton.
4) Bentuknya seperti
huruf C, dengan diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sector lemparan dibatasi
garis yang membentuk sudut 40o di pusat lingkarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar