Bab 1
Kerajinan
Fungsi Hias
Kepulauan Indonesia sejak zaman Prasejarah berada
di wilayah Indonesia, merupakan kawasan yang terdiri atas ribuan pulau.
Letaknya diapit oleh benua Asia dan Australia serta samudra
Hindia-Pasifik. Berdasarkan letak kepulauan Indonesia seperti itu, Indonesia di
daerah khatulistiwa, dan di daerah hembusan angin
musim
Indo-Australia.
Adanya dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau,
menyebabkan penduduk Indonesia dalam menjalankan kehidupannya selalu
beradaptasidengan alam. Silih bergantinya kedua musim tersebut
mengakibatkan masyarakat biasa hidup berpindah pindah sejak dahulu. Mulai
dari berpindah tempat tinggal hingga
berpindah
kegiatan, seperti kegiatan bertani, berkebun, membuat kerajinan,
bertukang, berburu, mencari ikan, berdagang, dan kegiatan lainnya
yang disesuaikan dengan perubahan musim saat itu.
Kegiatan membuat kerajinan berhubungan dengan
aktivitas pembuatan benda-benda kebutuhan hidup. Benda-benda tersebut sangat dibutuhkan
oleh seluruh manusia untuk mempermudah dan mempercepat produktivitas
kerja. Sejak, dahulu rakyat Indonesia telah menggunakan produk
kerajinan sebagai alat memenuhi
kebutuhan
hidup sehari-hari dari pakaian hingga kebutuhan ritual budaya. Semakin
berkembangnya zaman, kebutuhan akan benda-benda atau perkakas
berkembang tidak hanya sebatas benda fungsional saja akan tetapi perkakas pun
dibuat dengan diperhalus dan diperindah, baik dari segi penampilannya,
ukuran, maupun hiasannya. Pada akhirnya, masyarakat memproduksi kerajinan
perkakas atau alat-alat tidak hanya sebagai benda kebutuhan hidup
seharihari, tetapi juga sebagai benda hiasan.
Bangsa Indonesia memiliki kekayaan dan keindahan
tanah air serta budaya karena
anugerah
Tuhan Yang Maha Esa. Bahan baku kerajinan banyak sekali tersedia di bumi Indonesia.
Kekayaan alam dan budaya Indonesiamerupakan modal munculnya keberagaman motif,
bentuk, bahan, serta teknik pada karya kerajinan Indonesia. Budaya
Indonesia yang unik dan memiliki ciri khas kedaerahan menjadi
acuan yang
dapat menjadi inspirasi dalam mengolah sumber daya tersebut sebagai produk kerajinan
yang bernilai ekonomis. Berdasarkanperkembangannya, kerajinan sangat
dipengaruhi oleh budaya luar sehingga dihasilkan bentuk dan corak
produk yang beraneka ragam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga beraneka
ragam.
Banyak kerajinan Indonesia yang telah dikenal di
mancanegara. Katakan saja batik.
Batik
merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang tersebar ke seluruh
pelosok negeri. Batik menjadi kebangaan Indonesia di dunia
internasional sebagai warisan budaya nenek moyang yang patut dilestarikan,
dipelajari, dan terus dikembangkan oleh setiap generasi.
Sebagai generasi muda, kepedulian dan ke pekaan
terhadap budaya Indonesia perlu ditanamkan sejak dini. Kelestarian budaya Indonesia
ke depan tantangannya cukup berat. Budaya yang telah mengakar di
Indonesialambat laun akan pudar jika tidak diimbangi dengan pemahaman dan
kesadaran akan rasa cinta terhadap tanah air. Oleh sebab itu,
sangatdibutuhkan usaha dan kreativitas kita untuk memperbaiki kondisi
tersebut menjadi lebih baik. Pengetahuan dan pemahaman tentang budaya,
lingkungan
hidup serta khasanah kerajinan Indonesia perlu dipelajari lebih dalam agar
tidak tererosi akibat kemajuan zaman.
A. Prinsip Kerajinan
Fungsi Hias
Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan
yang diartikan sebagai proses produksi yang melibatkan keterampilan manual
dalammembuat benda-benda kebutuhan hidup yang dirancang untuk tujuan
fungsional (kegunaan) serta memiliki nilai keindahan. Produk
kerajinandibuat tentunya memiliki tujuan. Selain untuk menghias dan
kegunaan praktis, produk kerajinan dibuat untuk berbagai tujuan. Di bawah
ini diuraikan berbagai tujuan dari produk
kerajinan.
a. Sebagai
penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda
atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu.
b. Sebagai benda
dipakai, kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai
kebutuhan sehari-hari.
c. Sebagai
kebutuhan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi
sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.
d. Sebagai
kebutuhan simbolik, kerajinan tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi
melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual.
e. Sebagai
kebutuhan konstruktif, kerajinan selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai
pendukung sebuah bangunan.
Selain itu, kerajinan yang bertujuan sebagai fungsi
hias dan fungsi pakai sama-sama memiliki nilai ekonomis, dimana kerajinan
itu sendiri dapatmenambah nilai jual suatu produk. Di bawah ini ditampilkan
gambaran produk kerajinan yang membedakan antara kerajinan fungsi pakai
dankerajinan fungsi hias.
Adapun
prinsip kerajinan fungsi hias meliputi hal-hal berikut.
1. Keunikan Bahan Kerajinan Fungsi Hias
Sumber daya alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan dasar kerajinan tersedia sangat berlimpah. Setiap permukaan bumi
memiliki ciri sumber daya alam yang berbeda satu sama lainnya. Seperti
laut, sumber daya alam yang dihasilkan bebatuan, cangkangkerang, sisik
ikan, tulang ikan, tumbuhan laut, dan sebagainya. Daratan Indonesia
memiliki kekayaan alam di antaranya kayu, logam,bebatuan, tanah liat,
tumbuhan (serat), dan masih banyak lagi.
Bahan dasar yang dapat digunakan seba gai
kerajinan sudah dipelajari di kelas sebelumnya, yaitu dapat dibuat dari
bahan alam, bahan buatan, bahan limbah organik, dan bahan limbah
anorganik. Semua bahan dapat diperoleh dari alam maupun diolah
sendiri,bahkan hingga memanfaatkan bahan limbah yang ada di lingkungan
sekitar. Seorang perajin hanya memerlukan ketekunan untuk dapatmenciptakan
sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai
jual. Adapun bahan-bahan yang dimaksud tadi dapat diuraikan sebagai
berikut.
a. Bahan Alam
Bahan alam adalah sesuatu yang terdapat di
alam semesta. Bahan alam merupakan ciptaan Tuhan yang tersebar di bumi,
baik di darat, di bawah tanah, maupun di bawah laut. Bahan alam yang
dapat digunakan untuk produk kerajinan di antaranya: tanah liat,
serat, batu, kayu, bambu, rotan, kulit, logam, batu.
Adapun keunikan dari bahan alam tersebut adalah
tanah liat memiliki tekstur halus dan elastis. Serat batang pisang
memiliki tekstur kasar dan berwana cokelat bergradasi. Kayu bersifat
keras dan memiliki warna. Bambu dan rotan memiliki sifat lentur dankuat.
Kulit memiliki tesktur permukaan kulit hewan yang menarik dengan
menampilkan warna-warna alaminya. Logam emas, perakatau perunggu memiliki
kesan mewah dan kuat. Batu memiliki beraneka warna yang menenangkan.
b. Bahan Buatan
Bahan buatan adalah sesuatu yang diolah manusia
dengan menggunakan bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam, untuk mendapatkan
efek duplikasi bahan alam. Bahan buatan yang dapat dihasilkan untuk produk
kerajinan di antaranya lilin, gips, fiberglass, sabun.
Keunikan dari bahan buatan tersebut adalah lilin
memiliki tekstur lembut. Gips mudah dibuat tekstur ketika dibuat sebagai karya,
baik tektur kasar maupun halus. Fiberglass bersifat
kuat. Sabun memiliki sifat mengharumkan dan lunak.
c. Bahan Limbah Organik
Bahan limbah organik merupakan limbah yang bisa
dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk. Limbah organik mengandung
unsur karbon. Limbah organic dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bahan
yang dapat digunakan untuk produk kerajinan di antaranya kulit jagung,
kertas/ kardus, jerami, sisik ikan, cangkang kerang, tempurung
kelapa.
Keunikan dari bahan limbah organik adalah, sisik
ikan memiliki warna yang berkilau. Kerang memiliki kesan kuat. Jerami
memiliki kesan alami. Kulit jagung memiliki tektur kasar dan berwarna
kuning muda alami. Tempurung kelapa bertektur kasar tetapi dapat pula
dibuat tektur halus, memiliki sifat kuat dan keras. Kertas memiliki sifat
mudah sobek, tetapi kuat jika dicampur dengan lem. Kardus memiliki
warna cokelat yang khas.
d. Bahan Limbah Anorganik
Bahan limbah anorganik, adalah jenis limbah yang
sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan atau tidak bisa
membusuk.Limbah anorganik tidak mengandung unsure karbon. Contoh limbah
anorganik yang dapat digunakan sebagai produk kerajinandi antaranya: karet
ban, plastik, kaleng, stereofoam, kaca, logam besi/baja, pecahan keramik.
Keunikan bahan limbah anorganik adalah karet ban
memiliki sifat lentur. Plastik memiliki wujud yang transparan dan mengkilap.
Kaleng memiliki tekstur kasar dan kuat. Stereofoam memiliki
bentuk yang lunak dan mudah dibentuk. Kaca memiliki wujud yang
transparan dan berkilau. Logam besi/baja memiliki kesan kuat dan kekar. Pecahan
keramik memiliki sifat keras dan tidak beraturan, tetapi daya kilapnya
dapat menimbulkan efek lain saat dibuat hiasan mozaik.
Semua macam bahan dasar untuk memproduksi
kerajinan yang telah disebutkan di atas dapat digunakan sebagai kerajinan
fungsi hias dan fungsi pakai. Dalam mengolah bahan dasar kerajinan
fungsi hias, diperlukan sebuah teknik yang sesuai dengan karakteristik
bahandasar yang digunakan dan tujuan dari pembuatan produk kerajinan.
Tentunya banyak teknik yang digunakan untuk bekerja dalam membuat kerajinan
fungsi hias ataupun fungsi pakai.
Setiap teknik memiliki kekhasan sesuai dengan karakteristik
bahan dasar yang digunakan. Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun
dipengaruhi oleh alat yang dipakainya. Sebuah alat dapatmempercepat dan
mempermudah produksi kerajinan. Peralatan yang digunakan juga bergantung pada
kebutuhan penggunaan tekniktersebut. Teknik yang digunakan di antaranya adalah
teknik jahit untuk tekstil menggunakan alat mesin jahit, teknik ukir untuk
kayu menggunakan alat pahat, teknik rajut untuk serat menggunakan alat
hakpen, teknik sulam untuk serat dan pita menggunakan jarum, dan
lain-lain. Namun, ada teknik yang tidak menggunakan alat melainkancukup
hanya menggunakan tangan, contohnya teknik lipat untuk origami.
2. Ketrampilan Tangan
Dalam sejarahnya, istilah ‘ketukangan’ (keahlian
tukang) atau istilah lain perajin, dahulu yang merupakan proses kerja para
tukangberkembang menjadi ‘kekriyaan’ (craftmanship). Pada
awalnya, pekerjaan yang dilakukan dengan tubuh dan tangan tanpa dibekali
ilmu desain. Kemudian makin lama berkembang menjadi kerja yang
bersifat canggih bahkan dapat melebihi seorang seniman atau desainer. Ketukangan
atau perajin tidak terbatas pada keterampilan kerja tangan. Meskipun
demikian, kita tetap melihat bahwa keahlian tukang atau pengrajin
merupakan keterampilan campuran antara berbagai jenis kerja, tetapi tetap
dengan dasar kesadaran material.
Kesadaran material (material consciousness)
adalah kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang ada pada
kita. Dengankata lain, kesadaran seorang perajin untuk menghasilkan
sesuatu yang berkualitas disertai kepekaan kepada apa yang terpaut
denganperkakas itu. Artinya, kepekaan si pengrajin kepada tenaga manusia,
bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan sebagainya.
Seorang yang bekerja membuat produk-produk kerajinan
umumnya disebut perajin. Perajin yang telah disebutkan di atas adalah seorang
profesional yang bekerja secara konsisten berkualitas tinggi dalam
menciptakan sebuah produk. Dalam hal ini, sangat dibutuhkanketerampilan
tangan dalam mengerjakan pekerjaan manual yang bersifat praktik, seperti hal
nya seorang mekanik. Teknologi hanyadigunakan sebagai pendekatan yang membuat
kerjaan lebih efisien, misalnya denan alat-alat bantu kerja. Namun, tidak
semata-mata semua pekerjaan kerajinan dapat dikerjakan dengan bantuan
alat, meskipun dengan maksud agar dihasilkan produk kerajinan dengan
jumlah banyak, misalnya, anyaman rotan/bambu yang sepenuhnya
dikerjakan secara manual.
Perajin dalam membuat produk kerajinan pada
umumnya memiliki satu konsep karya yang dapat diproduksi lebih dari satu
produk.Banyaknya produk yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat. Penggarapan produk tersebut dapat dikerjakan oleh beberapa orang,
atau beberapa tenaga kerja. Sebagai contoh, memproduksi kerajinan batik
dapat dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja melalui pembagian kerja
sesuai dengan bidangnya masing-masing, yaitu ada tenaga bagian membatik,
mewarna, melorot,finishing. Contoh lain adalah anyaman eceng
gondok, pembagiankerja yang dilakukan antara lain ada tenaga yang
membudidayakan eceng gondok, bagian yang mengolah agar eceng siap
dianyam,kelompok yang menganyam, dan kelompok yang mengemas, begitu
seterusnya. Dapat dikatakan seorang pengrajin membutuhkan orang lain yang
memiliki keahlian di bidang masing-masing. Dengan demikian, dihasilkanlah
produk kerajinan yang baik dan layak dipasarkan. Hasil karya
kerajinan memiliki ciri khas yang unik danmenarik.
3. Unsur Estetik
Kegiatan membuat kerajinan berawal dari dorongan
kebutuhan manusia untuk membuat alat atau barang yang diperlukan
dalamkehidup an sehari-hari. Kerajinan sebagai karya fungsional tidak
cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja melainkan memerlukansentuhan
keindahan untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomisnya.
Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dilihat
dari aspek bentuk, warna ragam hias, dan komposisi. Dari segi bentuk
disuguhkan /aneka ragam bentuk, sesuai fungsi yaitu sebagai
produkhiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi. Produk kerajinan dibentuk
berdasarkan pada proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama, dan
pusat perhatian sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Fungsi
warna adalah sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan.
Adanya unsur estetik pada karyakerajinan dapat meningkatkan citra produk kerajinan
tersebut.
4. Unsur Hiasan
Unsur hiasan (ornament) adalah unsur dekorasi
yang dibuat dengan berbagai cara di antaranya dilukis, diukir, dicetak.
Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan:
(a) hiasan pada permukaan produk, yaitu
hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai dibuat,
(b) hiasan terstruktur; yaitu hiasan dibentuk
sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu
sendiri.
Ragam hias merupakan identitas suatu daerah yang
memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dari daerah satu dengan
lainnya. Ragam hias daerah diaplikasikan pada bermacam-macam benda,
seperti kain, ukiran pada rumah dan perabotan rumah tangga,senjata
tradisional, alat music tradisional, busana daerah, aksesoris dan
perhiasan.
Unsur hiasan yang terdapat pada ragam hias setiap
produk kerajinanmemiliki nilai tradisi yang begitu kental. Inilah yang
memperkaryakhasanah kerajinan Indonesia sejak dahulu hingga sekarang
dimana kerajinan memiliki ciri khas yang tidak dapat disamakan
dengannegara-negara lainnya.
Ragam hias memiliki makna simbolik sehingga perajin
perlu memahami tujuan dari pembuatan produk kerajinan dan memaknai ragam
hias yang terkandung pada produk kerajinan tersebut. Ragam hias dapat
dimodifakasi menjadi berbagai bentuk pengembangan atau penyederhanaan. Hal ini
dilakukan untuk memperkaya produk sebagai bagian dari kerajinan inovatif.
Ragam hias yang ditampilkan pada sebuah produk
kerajinan bertujuan untuk keindahan dan keunikan sehingga baik produk
kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai sama-sama membutuhkanunsur
hiasan sebagai sentuhan pada produknya. Untuk kerajinan fungsi hias,
tentunya unsur hiasan (ornament) ini terasa begitu kental
ditonjolkan, mengingat kerajinan fungsi hias memiliki fungsi sebagai
hiasan. Adapun fungsi pakai unsur hiasan ditampilkan lebih sedikit, terasa
sebagai kesan saja karena kerajinan fungsi pakai memang memiliki kecenderungan
yang tinggi pada kegunaan praktis.
B. Produk Kerajinan Fungsi
Hias
Kerajinan
fungsi hias dibuat dengan tujuan sebagai berikut.
1. Untuk
memenuhi kebutuhan. Perajin telah mempertimbangkan tujuan dari pembuatan
produk kerajinan fungsi hias adalah untuk penghias. Contoh:
a. hiasan
dinding; untuk memperindah dinding ruangan seperti kaca patri, lukis kaca,
tapestri, kerajinan logam.
b. hiasan gantung;
sebagai elemen dekorasi untuk mempercantik dan memperindah ruangan,
seperti umbul-umbul, penjor, hiasanpintu/jendela, hiasan langit-langit.
c. elemen
estetis interior atau eksterior; seperti pembatas ruang, hiasan sudut ruang,
hiasan jendela/pintu.
2. Kerajinan fungsi
hias modifikasi
Kerajinan fungsi hias dapat pula dibuat dengan
memodifikasi bahan dan teknik. Para perajin terkadang membuat inovasi pada produk
kerajinan mereka yang dinilai telah usang atau membosankan. Salah satu cara
yang dilakukan adalah menambahkan hiasan pada sebagian karya agar terlihat lebih
unik dan menarik. Misalnya, dengan memadupadankan bahan dasar yang berbeda
tekstur atau teknik pembuatannya, tetapi pada akhirnya menjadi satu
kesatuanproduk. Cara seperti ini dinilai berhasil untuk dapat meningkatkan
daya tarik dan nilai jual terhadap produk yang dimaksud.
Di bawah ini
merupakan contoh produk kerajinan fungsi hias.
1. Hiasan
Janur
Janur (dari bahasa Jawa) adalah daun muda dari
beberapa jenis palma besar, terutama kelapa, enau, dan rumbia. Janur biasa
dipakai sejumlah suku bangsa di Indonesia sebagai pemenuh kehidupan
sehari-hari dan sebagai penunjang acara adat. Sejak dahulu, masyarakat
Indonesia sudah mengenal janur dan menggunakan janur hingga
turun-temurun. Bahkan dapat dikatakan bahwa kerajinan janur yang ada di
wilayah Indonesia merupakan hiasan wajib yang digunakan pada upacara
adat oleh sejumlah suku.
Masyarakat suku di Bali, Jawa, Sunda, dan Sumatra
biasa memanfaatkan janur untuk dianyam. Teknik merangkai janur
mencapai puncak estetika di Bali dan beberapa tempat di Jawa.Bentuk keindahan
yang beraneka ragam dari kerajinan janur dapat disaksikan saat
upacara-upacara keagamaan serta perkawinan. Ada berbagai bentuk,
ukuran, dan kegunaan dari janur yang dibuat, dan semuanya tentunya
memiliki makna masing-masing.
Janur yang masih terangkai pada tangkai daun
diikat dengan bamboo panjang, dan kemudian anyaman janur dipasang
pada ujungnya diletakkan di gerbang atau tepi jalan dan disebut pènjor(bahasa
Bali). Di Jawa, sepasang hiasan kombinasi janur, buah-buahan, serta
bunga-bungaan dipajang di tepi pelaminan pada upacara perkawinan,
yang disebut kembang mayang (mayang sepasang) sebagai simbol
penyatuan dua individu dalam wadah rumah tangga. Hiasan serupa juga
ditemukan dalam upacara-upacara di Bali. Janur dapat pula dianyam atau
dirangkai menjadi bermacam-macam bentuk dalam kerajinan merangkai
janur. Tetapi dapat pula dikembangkan menjadi hiasan meja dalam
jamuanmakan tradisional. Selain untuk hiasan, janur juga dianyam dan
dipakai untuk membungkus makanan karena tahan panas dan kuat dan terlihat lebih
tradisional. Contohnya, ketupat, bacang, serta burasa.
Perlu keuletan dalam membuat dekorasi dari janur
ini. Alat yang dibutuhkan untuk membuat dekorasi ini adalah pisau,
straples dan isinya, jarum pentul, benang kasur, paku, gedebog pisang,
bokor, dan tentu saja janur. Dekorasi janur ini memang unik, tidak ada di
negara lain.
a. Alat Produksi Hiasan Janur
Peralatan
hiasan janur terdiri atas berbagai macam, di antaranya seperti berikut.
1) Alat
Pemotong
Pisau digunakan untuk membelah, memotong, dan
menyayat janur. Dengan menggunakan pisau yang tajam, potongan janur
akan terlihat rapi dan mudah digunakan meskipun janur disusun dengan ketebalan
tertentu.
2) Benang Kasur
Benang kasur
digunakan untuk menjahit
3) Stapler
Stapler
digunakan untuk menyambung janur satu dan lainnya
4) Bambu atau Lidi
Digunakan
untuk menusuk tumpukan janur agar memiliki poros
b. Bahan Pembuatan Hiasan Janur
Adapun
bahan-bahan yang digunakan untuk hiasan janur adalah seperti berikut.
1) Janur
Hiasan janur
menggunakan bahan dasar janur yang berasal dari daun muda pohon kelapa,
enau ataupun rumbia.
2) Pewarna
Pewarna yang digunakan untuk janur adalah teres
atau nophal. Teres adalah sejenis warna yang biasa dipakai untuk mewarnai makanan.
Nophal adalah bahan warna yang biasa digunakan untuk mewarnai bagor,
karung, bilah bambu, bahan tikar, dan jenis bahan alam lainnya.
3) Bambu Batangan
Bambu
batangan digunakan sebagai tiang dari hiasan janur.
c. Proses Pembuatan Hiasan Janur
Proses pembuatan janur dapat dilakukan dengan
bentuk yang paling sederhana terlebih dahulu. Di bawah ini merupakan
langkah- langkah yang dilakukan untuk latihan membuat hiasan janur.
Berikut in diisajikan pembuatan hiasan janur dengan bentuk hewan belalang.
2. Hiasan Lukis
Kaca
Lukis kaca adalah jenis kerajinan yang menampilkan
gaya lukisan di atas media kaca. Gaya lukisan yang sering digunakan
adalahdekoratif karena lukisan dibuat dengan banyak elemen hiasan pada
setiap ornamen yang digunakan. Dilihat dari pewarnaan yang
seringdigunakan, lukis kaca memiliki kecenderungan transparan sehingga
jika digunakan sebagai penghias ruangan, tampak tembus pandang.
Lukis kaca berkembang di berbagai wilayah Indonesia.
Wilayah yang dikenal masyarakatnya penghasil lukis kaca adalah Cirebon,
Jepara,dan daerah yang tersebar di kepulauan Jawa. Sejak dahulu,
masyarakat Indonesia sudahmengenal lukis kaca. Lukis kaca banyak dipakai di
bangunan gereja, masjid, juga rumah-rumah tinggal. Tujuannya untuk
memperindah ruangan.
Selain lukis kaca, ada juga kaca patri. Meskipun
terkadang memiliki efek yang sama, namun teknik pembuatannya berbeda.
Lukis kaca dibuat dengan cara melukis kaca sesuai pola yang
diletakkan di bawah kaca. Adapun kaca patri menggunakan teknik mematri
padabagian sambungan kaca. Baik lukis kaca maupun kaca patri terdapat
garis luar (out line) yang dibuat dengan warna yang tegas
sepertihitam, emas, dan perak.
a. Alat Pembuatan Lukis Kaca
Dalam pembuatan produk kerajinan fungsi hias
lukis kaca, diperlukan alat utama, yaitu pena khusus yang berfungsi
untuk mengeluarkan tinta outline pada objek hias
pada lukis kaca.
1) Pena, Pena
digunakan untuk membuat outline objek gambar sesuai
desain.
2) Kertas Desain, Kertas
desain digunakan sebagai objek yangakan dilukis pada kaca.
3) Pisau Kertas, Pisau
digunakan untuk mengerok gambar yang salah.
4) Kuas, Kuas
digunakan untuk mengecat. Kuas memilikibeberapa bentuk bulu/rambutnya, ada yang
ujungnya terlihat rata dan ada yang terlihat lancip. Semua dipakai sesuai
dengan kebutuhan saat melukis objeknya.
5) Meja, Meja
digunakan untuk alas pembuatan hiasan lukis kaca. Diperlukan meja dengan permukaan
rata.
b. Bahan Pembuatan Lukis Kaca
Bahan yang diperlukan dalam pembuatan lukis kaca
adalah kaca transparan, lap, pengencer cat, cat kayu.
c. Proses Pembuatan Lukis Kaca
Di bawah ini, ditampilkan proses pembuatan kerajinan
hias lukis kaca. Tahap-tahapnya sebagai berikut.
1. Membuat
gambar sebagai pola
2. Menebalkan
gambar dengan spidol
3. Gambar ditaruh
di bawah kaca dan ditebalkan dengan pena
4. Memberi warna
pada gambar dengan cat
5. Menutup semua
permukaan kaca dengan cat
6. Lukisan kaca
selesai dan dapat dibingkai
3. Hiasan Tenun
Serat
Para ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan
menenun sudah ada sejak tahun 500 SM, terutama di daerah Mesopotamia dan
Mesirlalu menyebar ke Eropa dan Asia, terutama India, Turki, dan juga
negeri China. Oleh sebab itu, wilayah itu sejak dahulu telah dikenal
sebagai penghasil permadani yang mendunia, baik dikerjakan dengan
manual keterampilan tangan maupun dengan mesin.
Saat kita menjelajah Indonesia, terungkap banyak
kekayaan tenun-menenun, dengan aneka ragam teknik dan prosesnya,
serta ragamhiasnya yang beraneka ragam. Tenun yang menggunakan alat tenun
seperti gedogan ataupun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dalampembuatan
hiasan tenun serat ini pun mengikuti kebiasaan dalam pembuatan tenun pada
umumnya.
Menenun bagi orang Indonesia merupakan suatu
perwujudan upacara yang dimulai dari tahapan kerja yang jelas, tata tertib
yang harus dipatuhi, dan menjelma menjadi suatu kebiasaan. Adat
istiadat, agama, dan lingkungan telah memengaruhi para penenun
dalammengungkapkan jiwa pada selebar kain hasil tenunan mereka. Demikian
pula pada pembuatan hiasan tenun serat. Maka, jadilah hiasan tenun serat
yang indah dan menawan serta memilikiharmonisasi warna dan tekstur.
a. Alat Pembuatan Hiasan Tenun Serat
Alat yang
digunakan dalam pembuatan hiasan tenun serat
1) Kayu Spanram, kayu spanram
yang diberi paku untuk benang lungsin.
2) Batang Kayu, bentuknya
menyerupai sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan.Teknik tenun
atau anyam memiliki dua susunan benang, yaitu benang lungsiyang dirakit
sebagai dasar bidang tenunanatau anyaman, dan pakan sebagaipembuat warna atau
motif terstruktur.
b. Bahan Pembuatan Hiasan Tenun Serat
Bahan yang
digunakan sebagai hiasan tenun serat adalah:
1) Benang tipis untuk lungsin
2) Benang tebal untuk pakan
c. Proses Pembuatan Hiasan Tenun Serat
Berikut ini
adalah langkah-langkah pembuatan hiasan tenun sederhana.
1. Pasang benang lungsi pada
pemidangan
2. Memasukkan benang pakan pada
lungsi
3. Mengganti warna pakan sesuai
motif yang diinginkan
4. Hiasan Sulam
Orang-orang Mesir Purba, Babylon, Phoenicia dan
Yahudi telah lama mengaplikasi sulaman untuk menghias jubah-jubah mereka.
Sulam biasa disebut juga dengan bordir, adalah
hiasan yang dibuat di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit
dan benang. Dahulu, sulam lebih banyak menggunakan bahan dasar benang
katun, tetapi selanjutnya, sulam dapat dikembangkan denganpita dan benang
nylon yang tebal dan kaku. Kain dan benang yang dipakai untuk sulaman
berbedabeda menurut tempat dan negara. Sejak ribuan tahun yang lalu,
kain atau benang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk membuat sulaman.
Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern menggunakan
benang sulam dari katun atau rayon.
Pada umumnya, sulaman dengan benang menggunakan
beberapa jenis tusuk dasar seperti tusuk jelujur, tikam jejak, silang, feston,
rantai, melekat benang, batang.
Adapun hasil
akhir sulaman dapat dibedakan menjadi:
· Sulam
datar, hasil sulaman rata dengan permukaan kain.
· Sulam
terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang seperti menerawang.
· Sulam
timbul, hasil sulaman membentuk tekstur di permukaan kain sesuai motif
yang dibuat.
Pada masyarakat Melayu, khususnya daerah Sumatra,
sulaman telah memengaruhi ke hi dupan masyarakat kaum perempuan. Perempuan
diharuskan memiliki keterampilan menyulam sejak anak-anak sebagai bekal keterampilan
mereka di masa datang. Meskipun dikerjakan dengan teknik yang tidak mudah, para
perempuan tersebut tidak merasa menjadi beban. Maka, di daerah ini, banyak
berkembanganeka jenis sulaman dengan nama dan gaya pembuatan yang unik dan
khas. Beberapa jenis sulaman yang berkembang kini adalah sepertiberikut.
a. Sulam Kepala Peniti
Sulam kepala peniti merupakan sulaman dengan
tekstur menyerupai kepala jarum pentul yang berukuran kecil. Di Sumatra Barat,
jarum pentul tanpa kepala warna tersebut dinamai dengan peniti.
b. Sulam Bayang
Sulam bayang merupakan jenis sulaman dengan
teknik penempatan kain yang bertindih, kain warna diletakkan pada bagian dalam/bawah
kain dasar, sedangkan sulaman dilakukan pada bagian atas kain dasar.
c. Sulam Renda Bangku
Sulam renda bangku merupakan jenis sulam yang
memiliki fungsi sebagai renda baju atau taplak dan lainnya. Dibuat diatas
bangku kecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda bangku.
Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.
d. Sulam Pita
Sulam pita menggunakan pita-pita dengan berbagai
ukuran dan ketebalan. Sulaman ini menggunakan jarum sulam atau jarum kasur yang
memiliki lubang benang berukuran besar.
Jenis-jenis sulam yang masih dilakukan secara turun-temurun
oleh masyarakat Sumatra Barat adalah jenis sulam kepala peniti, sulam
bayang, dan sulam renda bangku. Adapun sulam rajut, merenda, dan
sulam pita banyak dilakukan orang di beberapa daerah lain, termasuk
masyarakat Jakarta. Para perempuan masa kini sudah mulaimerasakan manfaat
dari membuat sulaman, yaitu kegiatan pengisi waktu luang dan penghilang
stress dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Namun, tidak hanya
sekadar itu, kebanyakan orang menyulamkarena kecintaannya terhadap kegiatan
tersebut. Jika tidak merasakan senang, belum tentu pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik.
5. Hiasan Logam
Pada dasarnya, kerajinan logam tembaga, perak,
dan kuningan khususnya di Indonesia sudah ada pada zaman Mataram Kuno.
Karyaseni pada zaman itu berupa peralatan rumah tangga, relief kaligrafi,
koin, logo atau lambang sebuah kerajaan. Gambar, motif, dan tema pada umumnya
hampir memiliki kesamaan dengan motif-motif relief lain terutama motif
pada seni relief ukir. Saat ini hasil dari kerajinan Logam ini di
gunakan sebagai ornament, logo, lampu hias, furnitur, atau
souvenir. Tujuannya untuk menghiasi suatu tempat atau memperindah suatu ruangan, bukan
hanya sekadar untuk peralatan rumah tangga.
Pada umumnya, produk hasil kerajainan logam, baik
yang dari tembaga, kuningan maupun aluminium yang beli oleh pihak hotel,
bandara, perkantoran, hunian rumah tinggal hanya untuk melengkapi dan
mempercantik interior maupun eksterior dan terkadang ada pula yang dibeli
oleh perorangan maupun diekspor.
Jenis-jenis
kerajinan logam berdasarkan cara pembuatannya dapat dibedakan menjadi:
a. Logam
Buatan Tangan
Kerajinan ini murni dibuat dengan tangan, tanpa mengandalkan
mesin. Dari proses awal hingga akhir dikerjakan dengan tangan. Kerajinan inilah
yang merupakan cikal bakal industri perakdi Indonesia dan bahkan sampai
sekarangpun kerajinan perak di Indonesia masih didominasi kerajinan
buatan tangan (handmade).
b. Logam Cetakan
Teknologi cetakan sering dijadikan alternatif produksi
kerajinan logam, terutama untuk permintaan produk dengan kuantitas besar
dan waktu yang terbatas. Proses mencetak logam diawali dengan
pencairan logam, kemudian dituang ke cetakan yang telah
disiapkansebelumnya sesuai bentuk yang dinginkan. Keuntungan dari sistem
pembuatan cetak adalah penghematan waktu dan model yang dibuat bisa
menjadi sama semua. Meskipun begitu, proses akhir (finishing) dari
proses cetakan ini masih menggunakan tangan di antaranya, pengikiran
dan pengamplasanbekas-bekas cetakan yang kurang rapi. Kendala utama dari
produksi sistem cetak ini adalah biaya mesin cetak yang tidak murah harganya.
c. Logam Buatan
Mesin
Kerajinan logam dengan sistem produksi mesin juga
merupakan sistem produksi massal. Hanya saja di sini digunakan
mesinsebagai pengganti cetakan. Produk-produk yang dibuat dengan mesin
biasanya adalah kalung dan gelang rantai. Sama halnyadengan mesin cetakan,
mesin pembuat perhiasan ini harganya juga cukup mahal. Di Indonesia,
kerajinan logam yang dibuatdengan mesin banyak berasal dari Jawa bagian
timur.
Produksi Pembuatan Kerajinan Logam
a. Alat Produksi Pembuatan Kerajinan Logam
Alat
produksi pembuatan kerajinan logam; lempengan besi, gunting dan patri
b. Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Logam
Aneka logam
yang terdiri dari; perak, tembaga dan emas
c. Proses Produksi Pembuatan Kerajinan Logam
Adapun
proses pembuatan kerajinan logam perak sebagai berikut
1. Pembuatan
desain
2. Menyisin benan
perak sesuai desain
3. Pengleman perak
dengan bubuk perak
4. Perak dipatri
5. Desain dengan
ukuran besar harus ditempa
6. Perak yang sudah
jadi dicuci dengan lerak
C. Kemasan Produk
Kerajinan Fungsi Hias
Kemasan sebuah produk turut menentukan apakah
produk tersebut layak dikatakan berkualitas atau tidak. Bentuk kemasan
sangatmembantu produsen mengenalkan produk. Bentuk kemasan sangat membantu
perajin atau produsen mengenalkan dan mendekatkan produk kepada
konsumennya. Hanya dalam beberapa detik saja sebuah kemasan dapat mengubah cara
pikir seseorang untuk memiliki ketertarikan tinggi terhadap sebuah produk.
Dilihat dari fungsinya, kemasan memiliki 4 fungsi
utama, yaitu menjual produk, melindungi produk, memudahkan penggunaan
produk, danmemperindah penampilan produk.
Keempat fungsi ini penting diperhatikan agar menarik
dalam meningkatkan daya jual produk. Kemasan sebagai pelengkap karya
dengan tujuan karya dapat terlihat lebih menarik. Bahan dasar dari
kemasan itu sendiri sangat bervariasi, seperti logam, plastik, kayu, serat
alam, kardus, kaca, mika. Pilihan bahan kemasan harus disesuaikan
dengan jenis produk kerajinan yang akan dikemas. Penting untuk dipahami
bahwa karya yang diperuntukkan dijual, kemasan harus lebih berguna
untuk melindungi keamanan karya dari kerusakan. Jika untuk dipamerkan,
kemasan lebih berfungsi sebagai penunjang karya utama.
D. Modifikasi Produk Kerajinan
Fungsi Hias
Modifikasi adalah merubah, menggayakan,
menambah/menyederhanakan bentuk, memadukan aneka bahan, mengatur
ulang komposisi warna, motif, dan menciptakan karya baru yang sangat berbeda
dari asalnya.
1. Kerajinan
Modifikasi Hasil Kombinasi Bahan atau Teknik
Karya modifikasi dapat dipadukan dengan beberapa bahan
atau beberapa teknik, yang terpenting adalah kedua bahan atau teknik
yang dipadukan merupakan kegiatan menghias sebuah benda agar tampil
lebih menarik dari sebelumnya. Setiap daerah memiliki keunggulan
kreativitas dalam dalam memodifikasi kerajinan khas daerah setempat.
2. Kerajinan
Modifikasi hasil Penyederhanaan dan Penggayaan
Para perajin yang biasa berkarya dengan satu
jenis model karya, ia akan menemukan rasa jenuh, apalagi jika peminat
semakinberkurang. Hal yang dapat dilakukan adalah mengkreasikan karya
dengan modifikasi, baik dengan menyederhanakan atau menggayakanbentuk,
teknik, atau dekorasinya agar terlihat sedikit berbeda. Penyederhanaan
bentuk dapat menghasilkan karya yang unik dan berbeda dengan aslinya.
Menggayakan bentuk seolah-olah ada peningkatan kreativitas dalam karya, meskipun
yang diubah hanya sebagian kecil saja.
3. Kemasan Produk
Kerajinan Fungsi Hias Modifikasi
Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah
proses. Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah organik, hal
yang perludiperhatikan adalah ukuran dari karya. Tidak semua karya
kerajinan dapat dibuat kemasan. Terkadang karena ukurannya sangat
besarkarya tidak bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu, kemasan dapat
dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil hingga sedang, yangmudah
dibawa. Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantung pada cocok
tidaknya sebuah produk pada kemasannya. Prinsip desain berkelanjutan tetap terus
menjadi prioritas, meskipun yang dibuatadalah kemasan, perlu dipikirkan agar
kemasan tidak langsung dibuang, tetapi dapat digunakan untuk fungsi
lain oleh konsumen. Dengan demikian, penting untuk memikirkan bentuk kemasan
yang manarik untuk dibuat.
df
BalasHapus